Sabtu, 20 November 2010

Bagaimana Seorang Muslim Belajar? 1


alam telah menganugerahkanmu
sepasang mata baja
penaka mata rajawali
tapi perbudakan
telah meredupkan pandanganmu
seredup pandangan
seekor kelelawar
Muhammad Iqbal

Suatu saat Harun Al Rasyid pernah meminta Imam Malik untuk mendatanginya. "Datanglah ke tempat kami," katanya. "Agar anak-anak kami dapat mendengarkan kitab Al Muwatha'," tambahnya. Dengan tegas Imam Malik mengatakan, "Semoga Allah menjayakan Amirul Mukminin. Ilmu itu datang dari lingkungan kalian (baytun nubuwah). Jika kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya ia jadi hina. Ilmu harus ditangi, bukan mendatangi."

Maka ketika khalifah menyuruh kedua putranya datang ke masjid untuk belajar dengan rakyat, Imam Malik mengatakan,"Tak apa, tapi dengan syarat mereka tidak boleh melangkahi bahu jama'ah dan bersedia duduk di posisi mana saja yang lapang bagi mereka."

Kisah di atas telah terjadi ribuan tahun yang lalu. Sangat jauh jaraknya dengan kita. Sengaja dihadirkan oleh penulis karena kadang kita kurang menyadari tentang proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Kisah di atas berbicara banyak pada kita tentang masalah itu.

Hal tersebut yaitu :

  1. Belajar dipengaruhi oleh motif dan sikap yang melekat dalam diri pembelajar.
    Kalimat itu menegaskan bahwa setiap pembelajar harus memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam belajar. Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Jadi, bagaimana alasan itu mampu mendorong kita untuk belajar. Dengan memiliki motivasi yang baik dan tinggi kita akan bisa bertindak dengan baik dan benar. Karena semua yang kita lakukan akan lebih terarah dan tersusun. Kalau pun menemukan batu yang membuat kita jatuh dan mengingat motivasinya maka kita akan bangkit kembali untuk memenuhi apa yang telah kita susun dengan baik tersebut.

    Lakukanlah apa yang bisa dilakukan pada saat sekarang. Seorang pelajar menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu, baik ilmu dari kehidupan maupun ilmu di bangku pendidikan. Allah
    memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu, dalam firman-Nya dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Orang-orang yang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke syurga oleh Allah dan senantiasa didoakan oleh para malaikat.

  2. Sikap ketika belajar.
    Belajar harus dilandasi sikap positif. Salah satunya, menghilangkan kesombongan pada diri. Ketika kita belajar bersama dengan teman-teman yang mungkin memiliki daya pemahaman yang rendah kemudian kita marah-marah kepada guru/ merasa tidak suka dengan teman tersebut dan memutuskan untuk terus melanjutkan pelajarannya dari pada membantu teman untuk membuat memahami, berarti ada sikap sombong dalam diri.
Demikian tulisan ini disajikan. Semoga dapat menjadi tambahan informasi bagi teman-teman semua yang telah membacanya.
Tulisan ini saya kutip dari buku Prophetic Learning karya Dwi Budiyanto kemudian ada sedikit tambahan dari saya. Apabila ada sanggahan atau tambahan mohon dibantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar