Rabu, 02 Februari 2011

Perjalananan Yang Mudah

Menjadi anak yang selalu diminta orang tua untuk selalu menurut kepadanya sungguh tak mudah dan tak ringan. Setiap anak mempunyai pandangan dan imajinasi yang berbeda dengan orang tua.
Hari demi hari jika tuntutan itu dilaksanakan dengan ikhlas dengan harapan ingin mendapatkan ridho Allah akan terasa ringan. Seperti keadaanku sekarang ini. Sejak kecil orang tua sering mendominasi pilihan. Anak sedikit sekali diberi pilihan dan diberi tanggungjawab untuk pilihannya. Akan tetapi sebelum membuat pilihan sang anak selalu diberi tahu kekuarangan dan kelebihan keadaan tersebut.
Sekarang ku merasa seperti kuda yang memiliki tenaga kuat tapi belum mampu mengeluarkan seluruh tanganya. Dan ku yakin, semakin ku menyadari sesungguhnya orang tua ku sangat mengharapkan anaknya untuk sukses, menurutku tidak ada kata terlambat.
Mulai sekarang ku harus melatih semua potensi yang ku miliki. Menyesali adalah perilaku orang bodoh. Kata yang tepat adalah koreksi diri, karena mengkoreksi diri ada kemungkinan untuk bangkit dan memunculkan inspirasi-inspirasi agar tetap menjalani hidup ini dengan baik.
Sedikit demi sedikit ku jalani kehidupan ini dengan penuh keajaiban. Harapan dan cita-cita itu masih ada. Orang tua selalu menanamkan diri untuk selalu mengingat Allah, walau ada perbedaan cara antara bapak dan ibu dalam menyampaikannya. Tapi tak apa, sekarang ku sudah mulai sadar arti kehidupan ini. Harapan dan cita-cita itu sudah tertanam dan terbentuk dalam diri ini, sehingga ku harus bisa memenuhi dan meraihnya. Perjalan hidup ini sebenarnya mudah, jika kita mau sadar dan menggunakan akan pikiran dengan baik. Karena sebenarnya sudah ada tata caranya dan sudah ditakdirkan. Bagaimana cara kita menyikapi hidup ini? Tanyakanlah pada diri sendiri sendiri lalu jawablah. Kamu akan menemukan keajaiban-keajaiban yang selama ini terpendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar