Jumat, 22 April 2011

Perjalanan Hidup Ku

Awal perjalanan setelah keluar dari penjara suci, ku mengenal sosok laki-laki hanyalah keluarga dan teman-teman di waktu sekolah dasar. Teman-teman tsanawiyah dan aliyah cukup teman sekonsulat solo raya, yang lain hanya sekedar nama.

Kehadiran bapak pada waktu lulus di Aliyah sangat ku harapkan. Tapi, ternyata beliau tidak bisa hadir karena bekerja nun jauh di sana. Hati semakin gelisah ketika menuju tempat wisuda di penjara suci, karena tidak melihat sosok ibu yang selama ini mensuportku tuk bertahan. Wujud pengabdian ibu kepada bapak untuk menjaga ku untuk tetap di sana. Sudah banyak peristiwa yang membuat hati ibu merasa sakit, bermula dari ketidaktahanan ku berada di pondok suci. Walau ku sadar kalau itu salah, ku belum mampu meningkatkan nilai prestasi di sekolahan. Dalam benak ini hanya tersimpan kata "ku harus bisa bertahan di sini".

Alhamdulillah setelah beberapa bulan kemudian bapak pulang. Kami berkumpul bersama, di situ lah ku menceritakan bahwa dengan dunia luar ku merasa takut. Amat jarang sekali ku keluar rumah, paling hanya untuk kuliah. Bapak memberi masukan untuk mampu bertahan dengan selalu mengingat Allah dimana pun dan kapan pun berada. Setelah memahami itu barulah kesiapan tu muncul, sedikit demi sedikit ku berani keluar rumah bukan hanya kuliah tapi bermain bersama teman-teman kampus pada waktu liburan.

Awal kuliah, ku tidak membawa motor tapi membawa sepeda dinamo karena ku lom bisa naik sepeda motor. Semua tu ku jalani sampai semester 3. Banyak sekali tanggapan dari orang-orang yang melihat ku memakai sepeda itu, karena mungkin memang langka dan lucu. Dia tidak bersuara dan tidak perlu mengayuh. Untuk memakai sepeda itu sebisa mungkin menghindari daerah yang tinggi karena akan mengahbiskan banyak setrum dinamo. Akhirnya setiap berangkat kuliah melewati jalan yang datar, dan banyak bus besar dan truk yang juga melewati.

Setelah merasa letih dengan sepeda tu karena membutuhkan waktu yang lama dan hanya bisa dinaiki 1 orang saja kalau setrumnya biar awet, ku memutuskan untuk latihan sepeda motor. Karena ibu ndak bisa mengajari ku, ku diminta bersabar menunggu bapak pulang biar bapak yang melatih. Alhamdulillah di semester 4 ku sudah bisa naik sepeda motor. Kuliah 2 fakultas membuatku tidak dapat berkembang dengan baik, dimana berat badanku dibawah rata-rata gadis seusia dan setinggiq. Badan sering merasa capek dan kepala sering pusing.

Di semester 4 tu juga ku ditawari menjadi asisten. Selain kuliah ku juga mencari pengalaman. Di situlah kuliah ku mulai tidak stabil, karena baru kali itu beada dilingkungan yang cukup komplek. Walau kuliah 2 jurusan tapi ku jarang berkumpul dengan teman-teman. Semester 6 terakhir, musibah itu berjalan mendekati ku. Ku tak menyangka kejadian itu menimpa ku. Yang akhirnya ku memutuskan untuk sementara resen dari dunia perkuliahan. Semester 6 ku benar-benar berantakan, kuliah ku hanya berjalan 3 bulan. 3 bulan berikutnya ku hanya di rumah berkumpul dengan keluarga dan menghabiskan waktu di rumah membaca buku.

Perlahan-lahan ku mulai bangkit dari keterpurukan itu. Puji syukur hanya untuk Allah, ternyata Allah tidak hanya menimpakan musibah kepada ku akan tetapi juga menurunkan pelajaran dengan hikmah-hikmah yang Allah berikan ke ku. Ku dapat berpikir dengan jernih, tenang dan menemukan tempat pengajian yang dimana ku bisa merasa nyaman. Ilmu yang q dapatkan di tempat pengajian itu ku terapkan sedikit demi sedikit. Walau belum sempurna kekuatan yang ku miliki di awal semester 7 ku mulai menapai dunia perkuliahan lagi. Tak semudah membalik telapak tangan, kekuatan fisik dan mental harus selalu didengungkan agar bisa menjalani kehidupan ini. Teman setia ku adalah blog ini dan buku diary yang sekarang sudah ku bakar. Karena pengalaman-pengalaman buruk itu jangan sampai disimpan lama-lama, dimana dia mampu memunculkan luka lama.

Setelah peristiwa yang pahit itu ku rasakan, ku memutuskan untuk mengurangi intensitas berkumpul bersama teman-teman. Ternyata semua itu sangat berpengaruh, ku lebih sering berada di dunia maya. Ternyata banyak sekali ilmu yang ada di dunia maya, dari yang paling menyesatkan sampai yang membawa kebaikan. Perjalan hidup ini memang tidak mudah hanya perjuangan dan tekat yang kuat yang mampu terus mendorong kita tuk selalu bangkit dari keterpurukan. Bangkit..bangkit...bangkit!!! ALLAHU AKBAR!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar