Selasa, 02 Agustus 2011

Kau yang Pernah Hadir

Tak terbanyangkan ketika kau pergi meninggalkan ku. Kau bukan keluarga...kau bukan siapa-siapa dalam kehidupan nyataku. Tapi banyanganmu selalu muncul dipikiranku.
Kau telah melukiskan harapan dan cita-cita yang begitu tinggi. Kau membuatku bisa menggambarkan setiap peristiwa dalam kehidupan ini. Membantu ku dalam memaknai hidup ini. Kala gelisah dan cemas melanda kau menyanyikan lagu ARI LASSO dengan berbgai judul yang semua sudah kau hafal di luar kepala.
Sekarang kau telah memilih yang lain setelah kau meminta kesempatan kedua kepada ku. Ternyata kau masih sayang sama dy. Sudah lah harapan yang semu memang harus pergi. Dikhawatirkan akan semakin membuatku terjerumus dalam lubang yang tak berujung. Dimana ku tak mengerti siapa diriku sebenarnya dan tak mengenal siapa dirimu sebenarnya. Sisi lain kau telah mengenalkan ku kepada adik-adikmu. Sungguh adik-adik yang manis dan ganteng seperti dirimu. Mereka cerdas dan pintar.
Mungkin ku memang tak pantas tuk dirimu yang ganteng dan cerdas. Di awal saat kau sakiti aku, kau berencana akan tinggal di kairo bersamanya dan beranak pinak di sana. Ku hanya wanita lemah yang mengharapkan sosok pemimpin yang tangguh dalam iman dan kehidupannya. Kalau pun sosok pemimpin itu belum didapatkan sekarang dan suatu saat nanti insyaAllah kan ku dapatkan. Sekarang yang bisa ku lakukan hanya berdoa dan berusaha tuk memperbaiki diri.
Yang ku cari sekarang adalah seorang bapak tuk anak-anakku kelak. Yang selain mampu mendidik anak-anak juga mamapu mendidik istrinya. Dengan harapan mampu menciptakan keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah. Perselisihan tetap ada tapi mampu diselesaikan dengan cara yang baik dan benar. Agar tidak berpengaruh pada psikologis anak-anak kelak.
Y***s pergi lah dalam kehidupanku. Semoga kau bahagia bersamanya dan sampai kepelaminan. Ku hanya bisa mendoakanmu semoga kau menjadi shalih dan membanggakan keluargamu dengan perantauanmu di Kairo.

1 komentar: